Alfri

Alfri

Halim

Wanseptember

Wanseptember
Jumat, 01 Juli 2022, 18:56 WIB
Last Updated 2022-07-01T12:05:27Z
Dairi

Bawahannya di Polisikan Karena Arogan, Kepala Kantor Pos Kabanjahe Minta Maaf

Kantor Cabang Pembantu Kantor Pos Sidikalang. (Foto/Istimewa)

DAIRI, Sidikalang -
 nduma.id

Kepala Kantor Pos Kabanjahe Yori Gosandi meminta maaf kepada wartawan.

Permintaan maaf atas perlakuan bawahannya di Kantor Cabang Pembantu Kantor Pos Sidikalang berinisial SB.

"Baik pak Irwansyah, kami dari Kabanjahe meminta maaf atas kejadian dan tindakan petugas kami ke Bapak," kata Yori melalui WhatsApp, Jumat (1/7/2022).

Yori mengaku akan segera ke Sidikalang dan memeriksa bawahannya itu.

"Untuk petugas tersebut akan  kami periksa," ujar Yori.

Ditanya soal materai, Yori menjelaskan pihaknya memberikan  jatah materai ke Kantor Cabang Pembantu Sidikalang sebanyak 2000 keping dan memang bisa di order via telepon.

"Untuk 2.000 keping batas maksimal stok yang ada disana, biasa untuk per harinya meminta tambahan sebanyak 1.000 keping," bilang Yori.

Sebelumnya 30 Juni 2022, Kepala Kantor Pos Pembantu Sidikalang dilaporkan Irwansyah Sitepu, Wartawan yang bertugas di Kabupaten Dairi ke Sentra Pelayanan di Polres Dairi.

Surat tanda terima laporan polisi itu dengan No : STTLP/ B/ 281/ VI/ 2022/ SPKT/ POLRES DAIRI/ POLDASU.

Jurnalis media Elektronik itu mengaku di hina dan merasa menghalangi kerjanya sebagai jurnalis.

Alat kerjanya sempat ingin dirampas oleh oknum kepala Kantor Pos Cabang Sidikalang.

Kepada Polisi Iwan menceritakan kronologis kejadian yang dialaminya.

Kamis Pagi 30 Juni 2022 sekitar pukul 10:30 WIB dirinya hendak membayar tagihan listrik ke kantor Pos.

"saya pergi ke kantor pos Sidikalang niat untuk membayar tagihan listrik, setibanya disana ada bang Ali Marhaban Sitohan sedang membeli materai, kepada saya abang itu mengeluh soal materai yang dibeli dibatasi, sementara menurut pengakuannya dia melihat masih banyak materai yang tersedia," ucapnya, Kamis (30/6/2022).

Ali Marhaban  saat itu menanyakan apa bisa memesan materai sementara pembelinya tidak datang langsung. Petugas kantor pos menjawab bisa.

"Tak lama berselang keluar oknum pegawai kantor pos yang lain diketahui berinisial SB dan mengatakan semua sisa materai sudah di pesan Orang lain," jelas Iwan.

 Selanjutnya Terjadi lah adu mulut antara Ali Marhaban dan SB.

"Saya yang berada di lokasi diminta bang Ali Marhaban untuk merekam. Saya merekam dan saat itu lah SB melakukan protes. Kenapa anda foto, apa hak anda memfoto, tau kau UU IT, sambil dia melompat berupaya merampas Handphone saya, saya berusaha menyelamatkan HP saya," tuturnya.

Saat itu, diakui Irwansyah bahwa dirinya adalah seorang wartawan, dan kamera diaktifkan karena dia mengaku curiga dari cekcok itu ada dugaan permainan jual beli Materai.

Selanjutnya, SB menantang Irwansyah untuk melaporkan dirinya dan dia mengatakan silahkan untuk di viralkan.

"Naikkan, mau koran apa kau, tampang kau aja kayak tukang sampah," kata Irwansyah menjelaskan.

Dalam laporannya Irwansyah memberikan bukti 2 file rekaman video.

Dalam rekaman video itu terlihat oknum pegawai Kantor Pos yang lagi marah kemudian melompati meja resecptionis kantor Pos mendekati Iwan berusaha merampas HP yang di gunakan Iwan saat mengambil dokumentasi kerja.

Kemudian tampak juga terekam oknum pegawai kantor pos itu cekcok dan mengusir pembeli materai.

Pembeli Materai Itu adalah Ali Marhaban.

Kepada Polisi, Ali Marhaban Sitohan mengatakan Dia ke kantor Pos Sidikalang bermaksud membeli Materai.

"Tadi aku Mau beli materai 30 buah, ternyata dibilang petugas perempuan habis, yang ada hanya 10 saja, tapi ternyata saya lihat ada stok disitu sekitar 50 an lebih materai, tapi pengakuan petugas Matari itu sudah di pesan orang semuanya," ucap Marhaban.

"Kemudian aku bertanya boleh rupanya di pesan orang Materai di kantor pos sementara orang nya tidak ada dan mereka menjawab bisa," jelasnya lagi.

Saat dirinya bertanya kepada petugas pelayanan kantor pos tiba tiba keluar oknum petugas kantor pos dikatakan berinisial SB dirinya juga mengatakan bahwa sisa materai yang ada sudah di pesan semua.

"Udah di pesan ini semua udah dikasih uangnya samaku", ucap Ali Marhaban menirukan ucapan SB 

Ucapan SB itu pun dijawab Ali Marhaban.

"Masak dipesan bisa. Aku datang beli langsung gak bisa, dan tidak wajar dia SB dengan nada arogan terhadap pengunjung", ucapnya.

Ali Marhaban mengaku kecewa dengan pelayanan kantor pos.

"Padahal sebelum saya ada yang Beli materai dengan jumlah banyak, dan dikasih. Sementara saya tidak dikasih dengan alasan materai yang ada sudah di pesan semua," imbuhnya.

Diakuinya, dirinya juga mendapat perlakukan tidak wajar dari pihak kantor pos.

"Aku di dorong keluar dan menutup pintu kantor pos", sebut Ali Marhaban.

"Ini kan pelayanan publik, seharusnya pelayanan pihak kantor pos ramah dan memberikan penjelas dengan baik kepada pengunjung, bukan dengan cara arogan seperti itu," pungkasnya. (nd1)