Alviero B Kudadiri menerima hadiah uang tunai 5 juta Rupiah. (Foto/Humas Polres Dairi). |
DAIRI, Sidikalang - nduma.id
Rabu malam kemarin, 22 Juni 2022, Alviero B Kudadiri menjadi duta membanggakan untuk Kabupaten Dairi khususnya Polres Dairi.
Laki-laki yang masih duduk di bangku kelas V Sekolah Dasar itu diberi hadiah oleh Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, MSi.
Dia mendapat juara 3 tingkat Nasional pada acara Penganugerahan Apresiasi kreasi yang mengambil tema "Setapak Perubahan Polri" di The Tribrata Hotel Jakarta.
"Adik itu perwakilan Dari Polda Sumatera Utara," kata Kapolres Dairi melalui Kasubag Humas Iptu Donni Saleh, Kamis (23/6/2022).
Siswa SD Negeri Punguan Nauli Kecamatan Sitinjo itupun sontak viral, sejumlah media siber terbitan Sumatera Utara mencatut fotonya di halaman website.
Donni mengatakan Polres Dairi mengirimkan peserta perlombaan Surat Kepada Kapolri dari tingkat SD, SMP, dan SMA.
Dari hasil seleksi, Alviero B Kudadiri menjadi pemenang ke tiga kategori SD.
"Tentunya hal ini sangat membanggakan khususnya Polres Dairi umumnya Kabupaten Dairi karena siswa tersebut telah mengharumkan nama Dairi," ujar Donni.
Dalam suratnya, Alviero menceritakan kepada Kapolri Dia pernah takut sama Polisi karena di takut-takuti.
Begini surat Alviero B Kudadiri kepada Kapolri.
Sitinjo, 8 Juni 2022
Yang terhormat :
Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo
di :
T e m p a t
Syalom…Horas…Njuah-njuah…
Apa kabar pak? Semoga Bapak sehat selalu. Perkenalkan namaku Alviero Kudadiri, murid kelas V SD Punguan Nauli Kabupaten Dairi.
Seminggu yang lalu, aku mendapat tugas menulis surat untuk Bapak dari Ibu Lince Sihombing wali kelasku. Bingung mau menulis apa, karena aku hanya sering melihat Bapak di TV tapi tidak kenal.
Guruku bilang agar aku tulis apa saja yang kurasakan, kulihat, dan kudengar tentang Polri terus Ku ceritakan sama Bapak. Biar Bapak tahu tentang bagaimana polisi-polisi di kampung Ku.
Tapi tetap saja aku bingung mau cerita apa. Tak ada pula keluarga kami yang polisi, entah tulang, bapa uda atau tetangga.
Cuman aku sering kok melihat Pak Polisi di jalan raya atau waktu pemilihan kepala desa.
Dulu aku takut sama polisi karena di rumah kalau kami nakal sering di bilang mamak akan di laporkan sama polisi. Pernah aku melawan atau memukul adik Ku, katanya kalau di lihat polisi pasti di tangkap dan di penjara. Makanya pernah waktu itu Pak Polisi ke sekolah Ku, takut Aku. Ku pikir mau menangkap murid sekolah kami yang nakal. Ternyata tidak.
Pak polisi datang itu baik karena memberi nasehat agar kami hati-hati berjalan kaki di jalan raya. Kalau naik kereta sama orangtuanya harus pakai helm, biarpun jaraknya dekat. Padahal banyak kali orang-orang di kampung Ku gak pakai helm waktu mengantar anaknya ke sekolah.
Bapak Ku juga gak pakai helm kalau pergi kerja. Ternyata itu salah, makanya ku paksa Bapak untuk pakai helm jangan hanya saat pergi ke kota saja.
Sejak saat itu, gak takut lagi aku sama polisi. Sudah sering Pak Polisi datang ke sekolahku, apalagi saat masa pandemi. Waktu kami satu sekolah di vaksin covid 19 selalu pak polisi datang mendampingi orang rumah sakit.
Ada kawanku yang takut di suntik, nangis - nangis dia sampai capek mamaknya membujuk. Padahal gak pala sakitnya disuntik itu, kata Bu Guru kayak digigit semutnya.
Anak bayi baru lahir saja disuntik tiap bulan pakai jarum yang kecil yang disebut imunisasi.
Tapi tetap kawanku ini nangis-nangis, gak mau dia disuntik.
Padahal kalau gak di suntik dia gak bisa nanti sekolah kami dibuka, mesti daring lagi lah.
Terus kulihat Pak Polisi datang, diajaknya kawanku cerita-cerita. Dan gak lama maulah kawanku itu di suntik.
Baiknya rupanya Pak Polisi itulah, gak seperti yang di bilang mamakku itu. Terus kian
kami di takut - takuti apalagi kalau gak tidur siang.
Makanya sekarang gak takut lagi aku sama
polisi malah nanti kalau sudah besar aku mau jadi polisi saja. Biar bisa membantu Bapak
Kapolri menumpas penjahat.
Doakan ya pak, biar tercapai cita-citaku.
Terima kasih Pak Kapolri sudah mau membaca surat Ku.
Salam presisi,A
Aviero Kudadiri
Begitu isi suratnya. Pada acara itu, Polda Sumatera Utara yang diwakili oleh Kabid Humas Kombes Pol Hadi Wahyudi, SIK, SH menerima Penghargaan sebagai Juara umum dengan memborong 6 penganugerahan sekaligus.
Acara itu dihadiri Komisioner Komnas HAM Republik Indonesia Khoirul Anam, Kompolnas Irjen Pol Purn Benny Mamoto, tim juri terdiri dari Kak Seto Mulyadi, Fotografer handal Darwis Triadi serta para pejabat utama Mabes Polri. (nd1).