LAMPUNG, nduma.id Pemerintah terus berupaya melakukan percepatan penanggulangan kemiskinan, salah satunya melalui pemanfaatan dana sosial syariah. Bentuk pemanfaatan dana sosial syariah ini dapat dilihat di antaranya dari dibentuknya Bank Wakaf Mikro (BWM) untuk memberi akses layanan keuangan kepada usaha mikro kecil. Oleh karena itu, ke depan BWM diharapkan dapat menjadi sarana perluasan akses pembiayaan dan pengungkit pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Foto: BPMI Setwapres |
“Bank Wakaf Mikro ini merupakan rintisan menumbuhkan pengusaha-pengusaha kecil yang kita harapkan nantinya menjadi alat pengungkit yang nantinya bisa tumbuh dan bisa menjadi nasabah Bank Syariah Umum,” tutur Wakil Presiden (Wapres) RI, Ma’ruf Amin saat menghadiri Peresmian Program Bank Wakaf Mikro Pondok Pesantren Muhammadiyah Sabilil Muttaqien dan Penyaluran KUR Klaster, di Universitas Muhammadiyah Metro, Lampung, Kamis (23/12/2021).
Wapres menyampaikan, dengan jumlah sebaran pesantren sebesar lebih dari 27 ribu di seluruh Indonesia dan karakteristiknya yang dekat dengan masyarakat, maka pesantren merupakan sumber strategis dalam mengoptimalkan fungsi BWM.
“Kehadiran BWM di pesantren dapat menjadi inkubator dalam menyiapkan, memajukan, serta memperluas usaha mikro syariah. (Sebab), pengembangan ekonomi masyarakat akan sangat besar, sangat banyak dampaknya,” ujarnya dalam acara yang diinisiasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ini.
Oleh karena itu, Wapres berharap agar langkah OJK dalam mendorong terbentuknya BWM di pesantren-pesantren dapat menjadi inspirasi bagi seluruh jajaran yang bergerak di bidang ekonomi dan keuangan untuk dapat mereplikasi langkah ini guna memberikan kemudahan dan pemberdayaan kepada masyarakat untuk melahirkan Gus Iwan.
“Oleh karena itu, adanya bank wakaf di pesantren-pesantren ini memberikan fungsi tambahan yang juga sangat penting dan melahirkan program One Pesantren One Product, OPOP, yang melahirkan Gus Iwan, santri bagus, pintar ngaji, usahawan,” tuturnya.
Menutup sambutannya, Wapres berpesan agar BWM dapat dikelola dengan baik dan memberikan manfaat yang besar kepada masyarakat. Sebab, ke depannya, BWM diharapkan dapat menjadi salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
“Saya harap Bank Wakaf Mikro dikelola dengan baik, ini amanat, jangan sampai ada ketidakpercayaan kepada pesantren. Diberi amanah bukan berkembang tapi malah habis. Pesantren namanya harus terjaga. Semoga kehadiran Bank Wakaf Mikro semakin membawa berkat mendukung pengembangan ekosistem ekonomi dan keuangan syariah yang pada gilirannya akan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya.
Sebelumnya Gubernur Lampung Arinal Djunaidi melaporkan bahwa BWM Pondok Pesantren Muhammadiyah Sabilil Muttaqien merupakan BWM kedua yang didirikan di Lampung. Ia pun berharap agar pendirian BWM ini dapat mengakselerasi pengembangan ekonomi kerakyatan, khususnya di provinsi tersebut.
“Dengan diresmikannya BWM Pondok Pesantren Muhammadiyah Sabilil Muttaqien hari ini merupakan salah satu bentuk kepedulian kita kepada masyarakat kecil. Sejalan dengan hal tersebut, ini akan lebih meningkatkan proses mengembangkan ekonomi kerakyatan yang sudah kita tanamkan agar ekonomi kerakyatan dapat kembali Berjaya,” ujar Arinal.
Sementara itu, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menyampaikan bahwa BWM merupakan salah satu program OJK yang disusun dengan visi untuk memberdayakan masyarakat di daerah-daerah yang tidak terjangkau dengan program komersil, baik program pembiayaan maupun program pendampingan.
“Program-program OJK selalu diciptakan untuk masuk ke ranah ini karena ini potensinya besar, jumlahnya banyak dan rata-rata hidupnya di daerah dan perlu kehadiran kita dalam segala hal. Kalau diberi donasi tidak cukup, tapi kita didik, kita bina agar nantinya mandiri dan berhasil menjadi pengusaha-pengusaha,” kata Wimboh.
Dalam peresmian ini, dilakukan juga penyerahan secara simbolis Pembiayaan Kelompok Usaha Nasabah BWM dan Penyaluran KUR Klaster beberapa perwakilan pelaku usaha kecil mikro. Selain itu, dilakukan juga penandatanganan nota kesepahaman antara OJK dan Universitas Muhammadiyah Metro tentang pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Pengembangan Sektor Jasa Keuangan, Peningkatan Edukasi Keuangan serta Perlindungan Konsumen dan Masyarakat di Sektor Jasa Keuangan.
Turut hadir dalam acara ini Wakil Wali Kota Metro Qomaru Zaman, Rektor Universitas Muhammadiyah Metro Jazim Ahmad, dan Pimpinan Pondok Pesantren Muhammadiyah Sabilul Muttaqien Bambang Mugiono.(rel)