JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan bangkit kembali atau rebound di kisaran 4,5 hingga 5,5 % pada 2021 karena didukung peningkatan konsumsi rumah tangga, investasi, pengeluaran pemerintah, dan ekspor.
"Proyeksi ini sejalan dengan outlook beberapa lembaga internasional, seperti World Bank, OECD, ADB dan IMF," kata Airlangga Hartarto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu, 17 Februari 2021.
Sejumlah upaya dilakukan pemerintah di antaranya dengan menggelontorkan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang pada 2020 dianggarkan mencapai Rp695,2 triliun. Dari alokasi anggaran itu, sepanjang 2020 terealisasi mencapai Rp579,8 triliun atau 83,4 % dari Rp695,2 triliun.
Anggaran tersebut dikucurkan untuk bidang kesehatan, perlindungan sosial, dukungan kepada sektor UMKM, insentif usaha, sektoral kementerian/lembaga dan pemda, dan pembiayaan korporasi. Dengan upaya tersebut yang salah satunya melalui PEN, pertumbuhan ekonomi RI sepanjang 2020 terjadi perbaikan yang mencapai minus 2,07 %.
Meski masih mengalami kontraksi, namun ekonomi RI mengalami perbaikan yakni dari minus 5,32 % pada kuartal II, kemudian membaik menjadi 3,49 % pada kuartal III dan kuartal IV-2020 kembali membaik mencapai minus 2,19 %.
Tahun ini, pemerintah kembali menggelontorkan program PEN mencapai Rp688,33 triliun atau meningkat dari rencana sebelumnya Rp627,9 triliun untuk bidang yang sama pada 2020.
Selain melalui PEN, ekonomi RI diproyeksikan tumbuh kembali dari upaya penanganan pandemi COVID-19 salah satunya mengendalikan penyebarannya melalui Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro.
Airlangga mengapresiasi sejumlah pihak yang turut berpartisipasi dalam PPKM Mikro salah satunya peran TNI. "Kami mengapresiasi dukungan TNI yang telah memberikan 30.219 pasukan dalam operasi PPKM Mikro di tujuh provinsi prioritas untuk periode 9-22 Februari 2021," ujarnya saat hadir dalam Rapat Pimpinan TNI, di Mabes TNI Cilangkap, Selasa, 16 Februari 2021.
Selain itu, lanjut Airlangga, sebanyak 117 Rumah Sakit TNI di seluruh Indonesia menjadi bagian dari kesiapan pemerintah dan TNI dalam penanganan COVID-19. "Sehingga masyarakat yang membutuhkan perawatan dapat tertolong,” imbuhnya.
Dalam melaksanakan PPKM Mikro, Pemerintah meminta keterlibatan aktif dan dukungan dari satgas pusat atau satgas daerah, Satpol PP, Babinsa, Bhanbinkamtibmas, Aparat Bintara Pembina Desa, Pembina Potensi Maritim, dan Bintara Pembina Potensi Dirgantara, dan lain-lain.
“Perlu adanya penegakan sosialisasi untuk melaksanakan 3M, 3T, serta membantu distribusi logistik di daerah zona merah berupa masker dan bantuan sosial (bansos),” katanya. (Ant)