Alfri

Alfri

Halim

Wanseptember

Wanseptember
Redaksi
Sabtu, 20 Februari 2021, 14:41 WIB
Last Updated 2021-12-21T16:06:41Z
Kesehatan

Hati-Hati, Beberapa Penyakit yang Rentan Muncul Pasca Banjir

Ilustrasi Banjir



Kondisi banjir harus dihadapi masyarakat di sejumlah wilayah Jabodetabek pada Sabtu, 20 Februari 2021. Intensitas curah hujan yang tinggi serta tersumbatnya saluran air diduga sebagai salah satu faktor pemicu terjadinya banjir. Bisa saja musibah banjir tersebut tentunya berpotensi akan menimbulkan deretan penyakit pasca terjadinya luapan air yang menerjang sejumlah kawasan banjir.



Dalam situasi tersebut hendaknya warga dapat mengantisipasi yang daerahnya dilanda banjir. Hal itu pun diungkapkan oleh para ahli di dunia kesehatan agar setelah bencana itu melanda, warga tidak mengalami gangguan kesehatan yang disebabkan dari kondisi banjir.



“Air banjir dapat memiliki tingkat bakteri, virus, kotoran, dan parasit yang sangat tinggi yang dapat menginfeksi anda jika masuk ke mulut, mata, atau luka di kulit anda,” ungkap Amesh Adalja, MD, seorang dokter pengobatan darurat dan sarjana senior di Pusat Keamanan Kesehatan Universitas Johns Hopkins.



“Ini jauh berbeda dari jenis air lain yang anda temui dalam kehidupan sehari-hari.” lanjut dokter Amesh Adalja. Dirangkum dari halaman Health, berikut deretan penyakit yang kerap mewabah usai bencana banjir menurut dokter Amesh Adalja :



1. Penyakit Gastrointestinal


Salah satu risiko terbesar menelan air banjir adalah menelan bakteri, virus, atau parasit yang menyebabkan penyakit gastrointestinal. “Sebagian besar infeksi ini mungkin cukup jinak dan mungkin hanya menyebabkan muntah atau diare,” kata dokter Adalja.


Tapi gejala ini juga bisa menjadi serius dan bisa menyebabkan dehidrasi yang mengancam jiwa. Cryptosporidium, Giardia, E. coli, dan salmonella adalah beberapa contoh kuman yang dapat mencemari air banjir dan menyebabkan gangguan perut.


Leptospirosis, penyakit yang berpotensi fatal yang menyebar melalui urin tikus, adalah risiko besar lainnya di komunitas banjir. Para ahli juga memperingatkan tentang kolera dan demam tifoid, yang keduanya bisa disebabkan oleh air yang terkontaminasi bakteri setelah bencana alam dan banjir.



2. Infeksi Kulit


Menelan bakteri bukanlah satu-satunya hal yang berisiko terkena air banjir. “Orang-orang dalam situasi ini mungkin mengalami lecet atau luka di tubuh mereka, dan mereka dapat terinfeksi bakteri dari air,” jelas dokter Adalja.


"Warga harus mengenakan sarung tangan dan pakaian pelindung yang tepat saat melakukan pekerjaan membersihkan kotoran pasca banjir dan mencuci luka atau goresan secara menyeluruh untuk mencegah infeksi," ujar dokter Adalja menyarankan.


“Jika anda memiliki luka atau goresan, cobalah yang terbaik untuk menutupinya dan berikan pertolongan pertama dasar,” jelas dokter Adalja. 


"Gunakan salep antibiotik jika Anda memilikinya, dan awasi untuk memastikan tidak menjadi merah atau bengkak," tambahnya.



3. Penyakit yang ditularkan nyamuk


“Masalah lain dengan banjir adalah dapat menarik nyamuk,” ungkap Dr. Adalja. Mereka menemukan tempat berkembang biak di semua puing yang berfungsi sebagai wadah untuk genangan air setelah banjir.


Kata dokter Adalja, sebagian besar negara berisiko terkena Virus West Nile, dan beberapa negara bagian juga dapat menjadi sarang nyamuk pembawa virus Zika, demam berdarah dan chikungunya. Penduduk yang bekerja di luar ruangan disarankan untuk menggunakan pengusir serangga atau mengenakan baju lengan panjang untuk menghindari gigitan nyamuk.



4. Hepatitis


Hepatitis sering dianggap sebagai penyakit yang menyebar melalui hubungan seks atau penggunaan narkoba IV, tetapi jenis penyakit tertentu juga dapat ditularkan melalui makanan atau air yang terkontaminasi.



5. Penyakit Legionnaires


Bakteri Legionella ditemukan secara alami di dalam air, dan ketika orang menelan atau menghirup tetesan air yang terkontaminasi, mereka dapat tertular penyakit Legionnaires, infeksi pernapasan yang menyebabkan batuk, sesak napas, demam, dan menggigil.


Seperti kebanyakan infeksi bakteri, penyakit Legiuner biasanya dapat diobati dengan antibiotik meskipun terkadang bisa berakibat fatal, terutama jika tidak terdeteksi lebih awal.


Penyakit Legionnaires sering menyebar ketika persediaan air minum terkontaminasi, atau melalui kolam bahkan bak air panas yang terkontaminasi. Tetapi ada juga kasus yang didokumentasikan dari orang-orang yang menjadi sakit dengan penyakit setelah membersihkan air banjir.