Terkenal memiliki paras cantik dan menawan tidak membuat suku Apatani di India berbangga hati. Jika kebanyakan wanita menggunakan riasan agar terlihat cantik dengan tambahan aksesoris agar semakin menawan, wanita di suku Apatani justru merombak wajah indah mereka dengan melubangi hidung dan menutupnya dengan kayu. Cukup ekstrem dan tak lazim memang. Namun bukan tanpa alasan mereka melakukannya dengan dalih melindungi diri.
suku Apatani berada di Ziro Valley, sebuah desa kecil di Arunachal Pradesh India. Jumlah anggota suku Apatani kala itu mencapai 60.000 jiwa kala itu. Sejak dulu, kelompok suku Apatani sering dipuji karena meski dengan lahan pertanian yang sangat luas, mereka mampu bertani secara efisien dan dilakukan tanpa menggunakan mesin dan hewan ternak.
Perempuan suku Apatani selalu dianggap memiliki paras yang indah diantara suku lainnya di Arunachal. Kecantikan mereka kerap menjadi incaran pria di suku lain. Rasa ingin memiliki itu akhirnya menimbulkan berbagai masalah dan peperangan antar suku. Untuk menghindari hal tersebutlah wanita suku Apatani berinisiatif melubangi hidung dan menutupnya dengan kayu agar terlihat jelek dan tak lagi menarik bagi suku lain. Mereka diharuskan untuk memakai aksesoris tersebut setiap hari.
Supaya penampilannya terlihat jelek, wanita Apatani juga menato tubuh mereka secara vertikal dari dahi ke ujung hidung dan lima garis di dagu mereka. Tradisi ini dilakukan sejak awal kedewasaan, ketika mereka menstruasi untuk pertama kalinya.
Tidak jelas secara pasti sejak kapan tradisi ini dibuat, namun oleh wanita Apatani kelahiran 1970 tradisi ini tidak lagi dilakukan dan seiring waktu mulai dilupakan dan menghilang.
Saat ini, penduduk suku Apatani hanya tersisa kurang lebih 26 ribu jiwa. Di sana masih dapat ditemui wanita apatani yang dulunya melakukan tradisi tersebut. Bentuk hidung dan tato yang menempel pada wajahnya akan menjadi pengingat kisah sulit yang harus dilewati wanita suku Apatani untuk bertahan hidup di desanya.
Penulis : Augesti