Biasanya, mendengarkan lagu Natal bikin kita bahagia. Nah, kalau yang terjadi justru sebaliknya dan Anda jadi alami kecemasan, apa penyebabnya?
Menjelang Natal dan tahun baru, lagu Natal diputar di mana-mana, termasuk di pusat perbelanjaan. Diputarnya lagu tersebut, apalagi didukung dengan suasana meriah dan dekorasinya, tentu menambah nilai positif tersendiri bagi yang mendengar.
Sayangnya, efek tersebut tidak berlaku bagi semua orang. Ada juga yang justru alami kecemasan saat mendengarkan lagu Natal. Mengapa?
Klaim lagu Natal bisa jadi penyebab kecemasan awalnya berasal dari seorang psikolog klinis bernama Linda Blair.
Ia mengatakan, mendengarkan lagu Natal terlalu dini malah berdampak negatif pada kesehatan mental seseorang. Hal tersebut bisa menyebabkan kecemasan dan rasa tertekan.
Ya, di luar negeri, macam-macam christmas song memang mulai diputar setelah Halloween berakhir. Itu berarti, sejak awal November, lagu tersebut sudah diputar. Fenomena ini pun sampai disebut sebagai Christmas Creep!
“Lagu-lagu Natal kemungkinan akan membuat beberapa orang jengkel bila dimainkan terlalu dini. Hal itu akan membuat mereka merasa terjebak. Lagu tersebut dianggap sebagai pengingat untuk membeli banyak hadiah, melayani orang, dan mengatur perayaan,” jelasnya.
Selain itu, seorang aktivis sosial tersertifikasi bernama Scott Dehorty berpendapat, lagu Natal mampu membuat para pegawai melakukan hitung mundur di dalam pikiran mereka.
“Alhasil, tingkat stres dan kecemasan meningkat. Kita menjadi panik bahwa semua hal mesti diselesaikan sebelum tanggal 25 Desember,” ungkapnya.
Ia menambahkan, “Alih-alih merasakan perasaan hangat dan senang, sebagian dari kami malah merasakan perasaan negatif.”
Mereka membayangkan banyak hal yang perlu dilakukan sebelum dan saat Natal tiba. Jadi, perasaan relaks selama liburan tak akan muncul.
Lagu Natal Tak Bisa Digeneralisasikan Jadi Penyebab Kecemasan
Kendati ada psikolog dan perwakilan pekerja yang menganggap lagu Natal sebagai penyebab kecemasan, Gracia Ivonika, M.Psi., Psikolog mengingatkan hal tersebut tidak bisa digeneralisasi atau dipukul rata semudah itu.
“Musik memang berpengaruh terhadap emosi dan berkaitan pula dengan fungsi memori. Saat mendengarkan lagu tertentu, otak kita merekoleksi memori, baik yang positif maupun negatif,” ungkap Gracia.
“Bila lagu Natal membangkitkan kembali memori yang tidak menyenangkan (negatif), maka perasaan dan perilakunya akan terpengaruh.”
“Kondisi tersebut memang disebabkan oleh pengalaman yang tidak menyenangkan dan sifatnya seperti reminder akan hal-hal yang mesti diselesaikan. Karena itulah, beberapa orang justru menjadi stres dan panik,” jelasnya.Psikolog Gracia melanjutkan, “Tapi, sebenarnya reminder seperti itu tak mesti ditanggapi dengan negatif. Reminder tersebut dapat dijadikan motivasi, mengubah stres negatif menjadi stres positif, sehingga semua pekerjaan bisa terselesaikan dengan cepat. Kalau pekerjaan selesai, liburan Anda juga bisa lebih tenang, kan?”
Bagaimana agar Tak Cemas saat Mendengar Lagu Natal?
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar hal-hal berbau Natal dan liburan tidak membuat Anda panik dan kesal, yaitu:
Ubah Pola Pikir dan Berdamai dengan Keadaan
Semua berawal dari pikiran kita sendiri. Kita tak bisa memundurkan bahkan menghilangkan libur besar. Karena itu, satu-satunya cara adalah berdamai dengan keadaan. Mau bagaimana pun, Anda tetap menghadapi kondisi ini setiap tahunnya.
Buatlah Kenangan Manis selama Liburan
Untuk mengganti memori buruk, tentunya Anda membutuhkan memori yang menyenangkan. Jadi, cobalah bersikap santai dan bikin acara liburan seru bersama orang-orang yang benar-benar dekat dan membuat Anda nyaman.
Bila orang-orang terdekat tidak bisa berkumpul bersama, ganti dengan me time yang berkualitas. Setidaknya jadikan liburan sebagai momen Anda untuk recharge energi.
Lakukan Teknik Self-Help
"Disarankan melakukan berbagai teknik self-help yang bisa membantu meredakan berbagai emosi negatif,” saran Gracia.
Beragam teknik self-help yang dimaksud yaitu:
Self-care dengan menjaga pola makan dan istirahat teratur, olahraga, mengatur waktu kerja dan istirahat yang seimbang, serta isi waktu luang dengan hobi yang produktif.
Teknik stabilisasi emosi dengan relaksasi pernapasan dan otot, khususnya ketika kecemasan dan panik tiba-tiba muncul.
Berlatih mindfulness.
Lakukan positive self-talk, berbicara hal-hal positif untuk diri sendiri bisa memberikan dampak baik untuk diri Anda.
Menjaga hubungan dengan orang sekitar yang positif dan suportif.
Namun, kemampuan dan batasan tiap orang berbeda-beda. Jadi, bila kecemasan saat mendengar lagu Natal sudah sangat mengganggu keseharian, sebaiknya segera mencari penanganan dari psikolog.